Jumat, 08 Januari 2021

Analisis Moderasi dan Harmoni Beragama dalam Surat Tumbaga Holing Batak Angkola

Analisis tentang "Moderasi dan Harmoni Beragama dalam Surat Tumbaga Holing Batak Angkola". 


Oleh : Juhriah Hasibuan

Nim : 1720100074

Ruangan : Pai 2

Matkul : Islam dan Budaya Tapanuli. 

Dosen pengampu : DR. Zainal Efendi Hasibuan, MA.



Indonesia terkenal akan negara yang terdiri dari banyak sekali suku, ras, budaya, golongan bahkan agama. Disini penulis akan memahami apa itu surat tumbang holing. Yang mana pengertian dari surat tumbang holing adalah poda atau ajaran yang tidak tertulis pada masa lalu akan tetapi sudah dijadikan way of life dalam tata krama kehidupan masyarakat Batak Angkola, itulah yang disebut nada tartulis tai tarbaca. Surat tumbang holing itu adalah Dalihan Natolu. Dalihan Natolu secara harfiah adalah tungku yang tiga. Tungku yang tiga sangat membutuhkan keseimbangan yang nyata. Jika salah satu dari kaki tungku tersebut rusak, maka tungku itu tidak bisa digunakan. Makanya orang batak menggunakan tungku sebagai falsafah hidup dalam kekerabatan di masyarakat Batak. 

Jadi dari ini, perlu menciptakan tiga tatanan yang seimbang yaitu mora, kahanggi, dan anak boru. 

Yang pertama yaitu mora,  pihak mora memiliki kedudukan yang terhormat dalam masyarakat Batak Angkola. Itulah yang disebut sorum marmora yang ditunjukkan dengan sikap, perbuatan serta perkataan.

Mora pantas dihormati karena telah memberikan putrinya sebagai istri yang memberikan keturunan kepada suatu marga. Penghormatan itu tidak hanya diberikan kepada tingkat ibu tetapi sampai kepada tingkat ompung ( kakek)  dan seterusnya.

Yang kedua yaitu kahanggi , kahanggi adalah satu kelompok kerabat satu marga. Istilah lain dari kahanggi yaitu sa ama sa ina, dongan sa ompung, dongan  sa mudar atau sahaturunan.Dalam merencanakan suatu adat baik dalam pernikahan ataupun kematian, orang Batak Angkola selalu membicarakannya terlebih dahulu dengan saudara semarga. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan kesalahan dalam pelaksanaan adat. 


Ketiga yaitu anak boru,  anak boru yaitu kelompok kerabat yang mengambil istri dari kerabat mora. Kelompok kerabat mengambil boru (putri) ini sangat royal kepada pihak keluarga istrinya yaitu moranya.Ada tiga nasihat penting yang dipegang teguh oleh orang Batak agar keharmonisan hubungan antar unsur Dalihan Natolu tetap terpelihara.  Yaitu : hormat marmora, manat markahanggi, dohot elek maranakboru.

MODERASI DAN HARMONI BERAGAMA DALAM SURAT TUMBAGA HOLING BATANG ANGKOLA

 A. Analisis Artikel  (MODERASI DAN HARMONI BERAGAMA DALAM SURAT TUMBAGA HOLING BATANG ANGKOLA)

Artikel yang ditulis oleh Dr. Zainal Efendi Hasibuan, M.A yaitu tentang Moderasi dan harmoni beragama dalam surat tumbaga holing Batang Angkola, surat tumbaga holing merupakan poda atau ajaran yang tidak tertulis pada masa lalu aka tetapi sudah dijadikan sebagai way of life sebagai bahan tata Krama dalam Masyarakat.

Tumbaga adalah tembaga yang melambangkan kekokohan ataupun kekuatan yang sampai saat ini masih di anut kemudian holing artinya Keling, maksudnya adalah yang menunjukkan bahwa adat Batak ini sangat dipengaruhi oleh adat dan ajaran India Keling.

Jadi dari pengertian diatas dapat digabungkan bahwa  surat tumbaga holing merupakan ajaran yang tela dijadikan way of life dalam kehidupan bermasyarakat yang di gali dari kearifan lokal, alam yang terhampar luas dijadikan sebagai landasan tata Krama kehidupan ummat manusia.

Dari beberapa hal tersebut perlu menciptakan tiga tatanan masyarakat yang seimbang, itulah Mora, kahanggi dan anakboru. Di Toba kahanggi disebut dengan sebutan sabutuha sangape sa marga.


Mora memiliki kedudukan yang terhormat dalam Masyarakat Batang Angkola, itulah yang di sebut sorum marmora, yang ditunjukkan dengan sifat, perkataan dan perbuatan.

Kahanggi adalah satu kelompok kerabat satu marga, dan dalam istilah bataknya yaitu disebut dengan sa Ama sa Ina , dongan sa oppung dongan sa mudar Sanga pe sahuturan. Sedangkan di Toba kahanggi disebut dengan sebutan sabutuha Sanga pe sa marga .

Anak boru adalah kelompok kerabat yang mengambil istri dari kerabat mora Dengan adanya pengambilan Boru tersebut maka pihak Mora akan memberikan perlakuan yang sangat royal yaitu moranya.

Dari beberapa pengertian diatas tercipta lah kedudukan unsur dalihan natolu namun memiliki hakikat sama tinggi dengan alasan berikut ini:

1. Jika membuat suatu keputusan Suhut, anakboru, dan Mora harus hadir dengan hak suara yang sama,

2. Dalihan natolu merupakan tiga batu yang sama tinggi yang tumpuan penjerangan untuk memasak,

3. Anakboru memberi kata putus, jika ada permasalahan diantara Suhut.

Dari beberapa pemaparan yang sudah saya simpulkan yang saya kutip dari artikel Pak Dr. Zainal Efendi Hasibuan menumbuhkan pemahaman dan pengetahuan yang awalnya saya kurang mengerti menjadi lebih mengerti dan mendapatkan banyak manfaat mengenai adat batak.


B. Kelebihan dan kekurangan

Dalam pembuatan apapun pasti ada kelebihan dan kekurangan karna dari itulah makanya kita masih disebut sebagai manusia yang mempunyai banyak kekurangan, dan kelebihan dari pemaparan artikel ini yaitu karna menggunakan bahasa Batak yang menurut saya sangat perlu untuk di kembangkan ke wilayah-wilayah yang lain yang diluar dari Batak.


C. Saran

Saran saya adalah kita adalah makhluk sosial yang memiliki suku bermacam-macam, kita harus bisa saling memanfaatkan untuk orang sekitar kita dan orang-orang yang membutuhkan baik itu dengan suku dan warna kulit yang berbeda sekalipun kita harus menganggap kita semua adalah mahkluk yang sama di hadapan ilahi Rabbi.


Nama: Fasya Adinda Siregar

Nim : 1720100056

Ruangan: Pai 2

Matkul: ISBUD


Analisis Moderasi dan Harmoni Beragama dalam Surat Tumbaga Holing Batak Angkola

Analisis tentang "Moderasi dan Harmoni Beragama dalam Surat Tumbaga Holing Batak Angkola".  Oleh : Juhriah Hasibuan Nim : 17201000...